Posted by : Unknown Kamis, 14 Februari 2013

✔✔ PRESIDEN PERAIH 26 GELAR HONORIS CAUSA...!!!

Mungkin hanya beberapa orang yang mengetahuinya, inilah secuil kisah tentang lelaki perkasa, Founding Father Bangsa ini..!!

Didorong ego yang meluap-luap untuk bisa bersaing dengan siswa-siswa bule, Bung Karno sangat tekun membaca, dan sangat serius belajar.

Di HBS Surabaya misalnya, dari 300 murid yang ada, hanya 20 murid saja yang pribumi. Satu di antaranya adalah Sukarno. Sekalipun sulit menarik simpati teman-teman sekelas yang keturunan penjajah, setidaknya ada satu dua guru,yang menaruh rasa sayang kepadanya.

Dari simpati gurunya, tak jarang, ia mendapat fasilitas lebih untuk bisa ‘mengacak-acak’ perpustakaan dan membaca segala buku, baik yang ia gemari maupun yang tidak ia sukai.

Lantas, manakala problem berbahasa Belanda menghambat rasa haus ilmunya, ia pun sudah punya jalan pintas: Merayu noni Belanda sebagai pacarnya. Berpacaran dengan noni Belanda, adalah cara praktis lekas mahir berbahasa Belanda. Mien Hessels, adalah salah satu pacar Bung Karno yang berkebangsaan Belanda.

Usia belum genap 16 tahun, Bung Karno sudah membaca karya besar orang-orang besar dunia. Di antaranya, ia mengagumi Thomas Jefferson dengan Declaration of Independence yang ditulis tahun 1776. Sukarno muda, juga mengkaji gagasan-gagasan George Washington, Paul Revere, hingga Abraham Lincoln.

Tokoh pemikir bangsa lain, seperti Gladstone, Sidney dan Beatrice Webb juga dipelajarinya. Ia mempelajari Gerakan Buruh Inggris dari tokoh-tokoh tadi. Tokoh Italia??

Ia sudah bersentuhan dengan karya Mazzini, Cavour, dan Garibaldi. Tidak berhenti di situ, Sukarno bahkan sudah menelan habis ajaran KarlMarx, Friedrich Engels, dan Lenin. Semua tokoh besar tadi, menginspirasi Sukarno muda.

Penelusuran Bung Karno terhadap karya besar orang besar, tidak pernah berhenti.

Ya, harta Bung Karno terbesar memang buku. Episode kehidupannya yang lain, mengisahkan betapa dalam setiap pengasingan dirinya, baik dari Jakarta ke Ende, dari Ende ke Bengkulu, maupun dari Bengkulu kembali ke Jakarta, bagian terbesar dari barang-barang bawaannya adalah buku.

Semua itu, belum termasuk yang dirampas dan dimusnahkan penguasa penjajah.

Apa muara dari kisah yang dimaksud ??

Sejatinya hanya untuk memperteguh judul di atas :Presiden dengan 26 Gelar Doktor Honoris Causa.

Ya, itulah Sukarno, Presiden Republik Indonesia yang pertama. Itulah jumlah gelar doktor yang ia terima dari seluruh penjuru dunia, 26 gelar doktor HC, rinciannya, 19 dari luar negeri, 7 dari dalam negeri.

Yang pertama kali memberi gelar doktor kepada Bung Karno bukan perguruan tinggi Indonesia, melainkan Filipina: Far Eastern University, Manila.

Sedangkan perguruan tinggi Indonesia pertama yang memberinya gelar doktor HC adalah Universias Gadjah Mada Yogyakarta pada 19 September 1951.

Adapun yang tercatat pertama kali memberinya gelar doktor HC di bidang Ilmu Pengetahuan Teknik adalah Universitas Berlin, pada 23 Juni 1956. Dalam bidang yang sama, disusul Universitas Budapest pada 17 April 1960, selanjutnya barulah almamaternya, ITB pada 13 September 1962.

Catatan menyebutkan pula, Universitas Islam pertama yang menganugerahkan gelar doktor HC buat Bung Karno adalah Universitas Al Azhar, Kairo pada 24 April 1960 dalam ilmu Filsafat.

Kemudian, IAIN Jakarta dalam Ushuludin Jurusan Dakwah pada 2 Desember 1963, disusul Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk Falsafah Ilmu Tauhid pada 1 Agustus 1965.

Negara-negara asal perguruan tinggi yang menganugerahkan gelar Doktor HC berturut-turut adalah Filipina, Amerika Serikat, Kanada, Jerman Barat, Uni Soviet, Yugoslavia, Cekoslovakia, Turki, Polandia, Brazil, Bulgaria, Rumania, Hongaria, RPA, Bolivia, Kamboja, dan Korea Utara.

Adapun perguruan tinggi nasional yang memberikan gelar Doktor HC buat Bung Karno adalah:
1). Universitas Gadjah Mada (19 September 1951) dalam Ilmu Hukum.
2). ITB (13 September 1962) dalam Ilmu Teknik
3). Universitas Indonesia (2 Februari 1963) dalam Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan.
4). Universitas Hasanuddin (25 April 1963) dalam Imu Hukum.
5). IAIN Jakarta (2 Desember 1963) dalam Ushuludin jurusan Dakwah.
6). Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964) dalam Ilmu Sejarah.
7). Universitas Muhammadiyah (1 Agustus 1965) dalam Falsafah Ilmu Tauhid.

Sepengetahuan, Sukarno-lah presiden yang menerima gelar Doktor Honoris Causa terbanyak. Bukan hanya terbanyak, melainkan dari ragam ilmu yang beragam, mulai dari ilmu teknik, sosial kemasyarakatan, hukum, filsafat, agama, dll.
Itu adalah satu sisi kehidupan Bung Karno, dari ribuan sisi yang dimilikinya.

Jika Sahabat mempunyai Impian seperti Sukarno, jangan pernah ragu-ragu untuk mewujudkannya.

Semoga secuil kisah hidup diatas dapat menginspirasi Sahabat semua :-D

✔ Sumber : anri.go.id
Indonesia Mencari Fakta

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Adji-id - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -